SEJARAH BURGER KING
Burger King adalah restoran hamburger yang didirikan pada tahun 1954 oleh James McLamore dan David Edgerton dan mulai berekspansi ke luar Amerika pada tahun 1963. Restoran ini berpusat di Miami-Dade County, Florida. Restoran ini pada awalnya juga pernah menggunakan sistem franchise untuk mempromosikan produknya di masyarakat. Sebelum Burger King berdiri mulanya restoran ini adalah sebuah cabang restoran yang bernama Insta-Burger King yang didirikan oleh Kieth J.Kramer dan Matthew Burns. Restoran ini memiliki alat yang disebut insta-Broiler untuk memudahkan memasak daging untuk burger, dan dengan menggunakan sistem franchise kemudian restoran ini mulai menybar ke daerah lain Amerika.
James McLamore dan David Edgerton yang merupakan alumni dari Cornell University School of Hotel Administration mencoba untuk membuka gerai ista-Burger King di Miami-Dade area setelah mengunjungi restoran McDonalds di San Bernardo California. Alat insta-Broiler tidak lagi digunakan oleh James dan David pada saat itu, mereka menggantinya dengan flame broiler sebuah mesin pemanggang daging burger yang berbahan bakar gas. Kemunculannya di Miami-Dade sangat sukses sehingga usaha Burger King semakin berlanjut ke daerah lainnya di luar Florida.
Pada tahun 1955 Burger King yang dipimpin oleh James dan David telah beroperasi di 40 lokasi di seluruh Amerika. Hingga tahun 1961 Burger King mulai menjual lisensi franchise-nya kepada pengusaha yang berminat di Amerika Serikat dan saat itu juga nama restoran tersebut telah berubah menjadi Burger King Corporation.
Dari tahun 1961 sampai dengan tahun 1967 Burger King menjalankan sistem kepemilikan pribadi, namun setelah itu Pillsbury Company berhasil memiliki Burger King. Di bawah Pillsbury Company, Burger King berhasil membuka 274 restoran di seluruh Amerika Serikat. Di tahun 1973, Chart House, yang merupakan pemilik dari Burger King berhasil melebihi prestasi dari Pillsbury Company dalam memimpin dengan membuka 350 gerai pada waktu itu. Chart House mencoba menawarkan kerja sama dengan Pillsbury Company untuk menggabungkan keduanya menjadi perusahaan yang terpisah namun Pillsbury menolak. Hingga komunikasi antara keduanya menjadi tidak berjalan dengan baik.
Perjalanan Burger King di Amerika nampaknya tidak berjalan dengan lancer, berbagai polemik pada kepemimpinan perusahaan tersebut di era awal hingga akhir 90-an membuat restoran ini terancam bangkrut. Pendapatan yang diperoleh semakin menurun akibat isu menurunnya kualitas dari produk serta persaingan sesama restoran hamburger semakin ketat. Tercatat Wendy’s merupakan saingan terberat dari Burger King pada era millennium baru. Bangkrutnya Burger King diikuti dengan tutupnya restoran mereka di beberapa tempat di Amerika.
TPG Capital sebuah perusahaan berasosiasi dengan Bain Capital dan Goldman Sach Capital Partners menyetujui untuk membeli Burger King dari Diageo dengan harga $ 1,5 billion (USD). Kepemimpinan baru ini berusaha untuk merevitalisasi dan mereorganisasi perusahaan.serta merubah nama menjadi Burger King Brands sebagai perusahaan induknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar